Karang Bercabang (Acropora humilis)
|
|
|
Klasifikasi :
Phylum : Cnidaria
Sub phylum : Anthozoa
Klas : Anthozoa
Sub klas : Zoantharia
Ordo : Scleractinia
Sub ordo : Astrocoeniina
Family : Acroporidae
Genus : Acropora
Spesies : Acropora
humilis
Sumber : ( zipcodezoo, 2010
).
|
|
|
|
Ket. Gambar
1. Polyp Lateral
2. Polyp Gading
3. Hydrant
4. Ostium
5. Substrat
|
Cirri-ciri utama :
1. Tidak berklorofil
2. Hidup sebagai polyp soliter
3. Pertumbuhan hydrocauli
4. Menempel pada Substrat
5. Tubuhnya lunak
Sumber : (Suwignyo dkk, 2005).
|
Karang Bercabang (Acropora
humilis)
|
Habitat :
Hidupnya di daereah tropis dengan temperatur
tropis/subtropics. Karang ini tumbuh baik di laut tropis pada tempatnya yang
dangkal dan hangat, yang umumnya dekat dengan pantai. Tumbuh pada daerah yang
airnya jernih (Suhardi, 1983). Karang jenis ini tumbuh paling cepat dapat
tumbuh hingga 15 cm pertahun. Karang ini membutuhkan banyak cahaya sehingga
umumnya tumbuh di wilayah terumbu yang terlindungi (Kindersley, 2005)
|
Sistem pencernaan :
Makanan
masuk ke dalam mulut, kemudian ke tabung pharing, dilanjutkan ke
gastrovaskuler. Makanan yang tidak dicerna dibuang melalui mulut kembali yang
berfungsi sebagai anus. Rongga gastrovaskuler terbagi oleh sekat-sekat
longitudinal menjadi kamar radial dengan tepi sekat mengandung nematosit
(Wijarni dan Diana, 1984).
|
Sistem respirasi :
Dengan
sifnoglifa yang merupakan lekukan bercillia dan terletak pada ujung celah
mulut pada pusat lempeng oral (Wijarni dan Diana, 2003). Tidak punya alat
khusus untuk pernapasan maupun pembuangan alat ekskresi. Dalam hal
pernapasan, baik pemasukan O2 yang terlarut dalam air laut, maupun
pengeluaran gas CO2 berlangsung secara difusi-osmosis secara
langsung melalui semua permukaan tubuhnya (Kastawi et al., 2001).
|
Sistem reproduksi:
Reproduksi
secara aseksual atau seksual. Seksual dengan seekor polyp sebagai hasil
reproduksi seksual menempel pada substrat. Aseksual dengan cara budding
(Wijarni dan Diana, 1984).
|
Sistem ekskresi :
Dengan
seluruh permukaan tubuh secara difusi (Wijarni dan Diana, 1984). Tidak punya alat khusus untuk pembuangan
hasil ekskresi. Gerak rambut getar yang ada pada dinding gastrovaskuler
menimbulkan aliran masuk sedangkan gerak rabut-rambut getar yang ada pada
dinding stomadeum akan menimbulkan aliran air ke luar. Kedua mekanisme ini
sangat membantu dalam hal pertukaran gas maupun sisa-sisa metabolism (Kastawi
et al., 2001).
|
Lain-lain :
Sepanjang
hidup berbentuk polyp. Memiliki warna cerah, terutama warna coklat, cream,
maupun biru. Tidak mempunyai kemiripan dengan A. Gemnifera (Suhardi, 1983). Nilai ekonomis: warna koloni
beranekaragam; ada yang merah, biru, kuning, dan putih; kerangka dari pada
jenis koloni ini biasanya dipakai untuk hiasan pada waktu membuat akuarium
(Jasin, 1984).
|
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusada dapusnya ga ka?
BalasHapus