Senin, 30 Juni 2014

Karang Bercabang (Acropora humilis)


Karang Bercabang (Acropora humilis)

Klasifikasi          : 
Phylum             :  Cnidaria
Sub phylum      :  Anthozoa
Klas                  :  Anthozoa
Sub klas           :   Zoantharia
Ordo                 :   Scleractinia
Sub ordo          :  Astrocoeniina
Family              :  Acroporidae
Genus              :  Acropora
Spesies            :  Acropora humilis



Sumber   : ( zipcodezoo, 2010 ).
 
Ket. Gambar
      1. Polyp Lateral
      2. Polyp Gading
     3. Hydrant
     4. Ostium
     5. Substrat

Cirri-ciri utama :
1. Tidak berklorofil
2. Hidup sebagai polyp soliter
3. Pertumbuhan hydrocauli
4. Menempel pada Substrat
5. Tubuhnya lunak

Sumber : (Suwignyo dkk, 2005).


Karang Bercabang (Acropora humilis)
Habitat :
 Hidupnya di daereah tropis dengan temperatur tropis/subtropics. Karang ini tumbuh baik di laut tropis pada tempatnya yang dangkal dan hangat, yang umumnya dekat dengan pantai. Tumbuh pada daerah yang airnya jernih (Suhardi, 1983). Karang jenis ini tumbuh paling cepat dapat tumbuh hingga 15 cm pertahun. Karang ini membutuhkan banyak cahaya sehingga umumnya tumbuh di wilayah terumbu yang terlindungi (Kindersley, 2005)
Sistem pencernaan :
Makanan masuk ke dalam mulut, kemudian ke tabung pharing, dilanjutkan ke gastrovaskuler. Makanan yang tidak dicerna dibuang melalui mulut kembali yang berfungsi sebagai anus. Rongga gastrovaskuler terbagi oleh sekat-sekat longitudinal menjadi kamar radial dengan tepi sekat mengandung nematosit (Wijarni dan Diana, 1984).
Sistem respirasi :
Dengan sifnoglifa yang merupakan lekukan bercillia dan terletak pada ujung celah mulut pada pusat lempeng oral (Wijarni dan Diana, 2003). Tidak punya alat khusus untuk pernapasan maupun pembuangan alat ekskresi. Dalam hal pernapasan, baik pemasukan O2 yang terlarut dalam air laut, maupun pengeluaran gas CO2 berlangsung secara difusi-osmosis secara langsung melalui semua permukaan tubuhnya (Kastawi et al., 2001).
Sistem reproduksi:
Reproduksi secara aseksual atau seksual. Seksual dengan seekor polyp sebagai hasil reproduksi seksual menempel pada substrat. Aseksual dengan cara budding (Wijarni dan Diana, 1984).
Sistem ekskresi :
Dengan seluruh permukaan tubuh secara difusi (Wijarni dan Diana, 1984). Tidak punya alat khusus untuk pembuangan hasil ekskresi. Gerak rambut getar yang ada pada dinding gastrovaskuler menimbulkan aliran masuk sedangkan gerak rabut-rambut getar yang ada pada dinding stomadeum akan menimbulkan aliran air ke luar. Kedua mekanisme ini sangat membantu dalam hal pertukaran gas maupun sisa-sisa metabolism (Kastawi et al., 2001).
Lain-lain :
Sepanjang hidup berbentuk polyp. Memiliki warna cerah, terutama warna coklat, cream, maupun biru. Tidak mempunyai kemiripan dengan A. Gemnifera (Suhardi, 1983). Nilai ekonomis: warna koloni beranekaragam; ada yang merah, biru, kuning, dan putih; kerangka dari pada jenis koloni ini biasanya dipakai untuk hiasan pada waktu membuat akuarium (Jasin, 1984).

2 komentar: